Selasa, 20 April 2021 tepat pukul 14.00 WIB SMA
Islam Surya Buana Malang melaksanakan kajian ramadhan dengan tajuk “Quo
Vadis Pendidikan Islam : Telaah Dekandensi Moral Generasi Milenial”.
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual via zoom. Acara ini tidak hanya
diikuti oleh seluruh keluarga besar SMAISURBA, tetapi juga dapat diakses secara
terbuka oleh masyarakat umum. Kegiatan yang dimoderatori oleh ustadz Bargus
(Guru PAI SMAISURBA) ini menghadirkan empat pemateri yang berkolaborasi untuk
memberi wawasan seputar pendidikan akhlak dan moralitas generasi penerus
bangsa. Pembicara dalam kegaiatan ini adalah ustadz Fausi (guru PAI SDI Suraya
Buana Malang), ustadz Fatih (Guru Fiqih MTs Surya Buana Malang), ustadz Syahrul
(guru Al-Qur’an. SDI Surya Buana Malang), dan ustadz Mabrur (guru Akidah Akhlak
Mts Surya Buana Malang). Pemilihan pemateri dengan latar belakang profesi yang
beragam ini dimaksudkan agar peserta
dapat memperoleh pengetahuan yang kompleks dan utuh megenai pendidikan akhlak.
Poin penting dalam paparan materi kegiatan ini
adalah pendidikan akhlak dimulai sejak dini bahkan sebelum berkeluarga. Proses
ini diawali dari memilih pasangan dan melakukan seluruh kententuan syariat
nikah sesuai dengan syariat agama dan negara.
Hal tersebut dimaksudkan agar
tumbuh generasi yang solih. Termasuk didalamnya mencari rizki yang halal untuk
dinafkahkan kepada istri dan anak agar anak tumbuh dan berkembang dengan rizki
yang halal dan baik. Pendidikan akhlak dimulain dari keluarga, dimana keluarga
memiliki peranan penting dalam memberikan teladan bagi anak mulai dari ia
membuka mata hingga ia kembali menutup mata. Level berikutnya dalam pendidikan
akhlak adalah melalui lingkungan pendidikan formal yang harus terintegrasi
dengan harapan keluarga. Level berikutnya dalam upaya pendidikan akhlak adalak
melalui lingkungan masyarakat yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari
teman bergaul yang baik karena teman yang baik diibaratkan sebagai penjual
minyak wangi yang mana sedikit banyak akan menebarkan wangi pada orang-orang
disekitarnya. Sebaliknya, teman yang tidak baik diibaratkan sebagai pandai besi
yang dapat memerjikkan bara ke orang sekitarnya. (akp.)
Komentar
Posting Komentar