Sekolah merupakan salah satu sarana para pelajar dalam menuntut ilmu, hari-hari mereka banyak dihabiskan bersama para guru dan teman dalam menimba dan memperdalam berbagai ilmu pengetahuan, namun sudah menjadi hal yang biasa dimasyarakat bahwa sekolah menjadi tempat para pelajar memperoleh ilmu pengetahuan dengan tujuan mendapatkan kesuksesan akademik, hal ini tampak dalam berbagai mata pelajaran yang harus ditempuh oleh pelajar agar lulus menempuh tingkatan pendidikan berikutnya atau ada yang menjalani proses menuntut ilmu hanya sekedar mendapatkan ijazah agar memperlancar karir dalam memperoleh pekerjaan.
Hal yang seringkali dilupakan masyarakat dan sangat penting bagi penuntut ilmu adalah adab atau etika. Yang termasuk didalamnya adab dan etika dalam proses mendapatkan ilmu. Bahkan dalam derajat pentingnya ilmu dan akhlaq, sejatinya adab (sopan santun) lebih berharga daripada ilmu. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu al-Mubarak:
“Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak” (Syekh Syatha Dimyathi al-Bakri, Kifâyah al-Atqiyâ wa Minhâj al-Ashfiyâ, Dar el-Kutub al-‘Ilmiyah, h. 262).
Dalam menggembleng siswa, di SMA Surya Buana Malang memasukkan pelajaran tentang etika dan tata cara menuntut ilmu ke dalam kurikulumnya. Hal ini dilakukan supaya para siswa memahami akhlak yang terpuji dan tata cara menuntut ilmu yang benar, supaya ilmu mereka bermanfaat saat mereka mengabdi di masyarakat.
Ada beragam kitab yang mengkaji khusus tentang akhlak. Namun kitab yang dikaji di SMA Surya Buana Malang adalah kitab Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum karya Imam al-Zarnûji. Kitab Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum merupakan salah satu kitab yang menghimpun tuntunan belajar. Nama lengkap penyusunnya adalah Burhânuddîn Ibrâhim al-Zarnûji al-Hanafi. Kata al-Zarnûj dinisbatkan kepada salah satu kota terkenal dekat sungai Oxus, Turki. Dari penisbatannya kepada al-Hanafi di ujung namanya dapat diketahui bahwa beliau bermazhab Hanafi.
فلما رأيت كثيرا من طلاب العلم فى زماننا يجدون إلى العلم ولايصلون ومن منافعه وثمراته ـ وهى العمل به والنشر ـ يحرمون لما أنهم أخطأوا طريقه وتركوا شرائطه، وكل من أخطأ الطريق ضل، ولاينال المقصود قل أو جل، فأردت وأحببت أن أبين لهم طريق التعلم على ما رأيت فى الكتب وسمعت من أساتيذى أولى العلم والحكم
Tatkala aku melihat banyak dari para penuntut ilmu pada masa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, namun tidak dapat mencapai hasilnya. Di antara manfaat dan buah ilmu adalah mengamalkan ilmu dan menyebarkannya. Mereka terhalang (dari ilmu) sebab kesalahan dalam metode mencari ilmu, dan mereka meninggalkan syarat-syaratnya. Sedangkan setiap orang yang salah jalan maka akan tersesat, dan tidak mendapat sesuatu yang ia inginkan sedikit ataupun banyak. Maka aku ingin menjelaskan kepada mereka tata cara belajar berdasarkan yang telah aku lihat dan dengar dari guru-guruku yang memiliki ilmu dan hikmah. (Imam al-Zarnûji, Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum,halaman 57)
Darisinilah para pengajar di SMA Surya Buana Malang berupaya memasukan nilai-nilai akhlaq dalam menuntut ilmu agar apa yang mereka peroleh selama menumpuh pendidikan di SMA Surya Buana Malang membawa manfaat dan berkah, terutama perubahan akhlaq yang lebih baik, minimal dengan kajian Kitab Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum ini para guru dan siswa sama-sama belajar menuju pribadi muslim yang berpendidikan dan berakhlaqul karimah.
Komentar
Posting Komentar